Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sejarah

Pengalaman Melamar Kerja di PT VADS INDONESIA Posisi Live Chat E-commerce (Shopee)

  Pengalaman Melamar Kerja di PT VADS INDONESIA Posisi  Live Chat E-commerce (Shopee)   Pengalaman saya mendaftar di PT VADS melalui beberapa tahapan. Pertama saya mengirim lamaran kerja melalui email, dengan mengirim CV dan berkas lamaran lainnya seperti ijazah, transkip nilai, SKCK, KTP yang dibuat menjadi satu file pdf. Di body email saya menuliskan surat lamaran kerja saya, jadi tidak kosong ya temen temen hehe.., Alhamdulilah setelah 3 hari, pihak PT VADS memberikan informasi bahwa saya lolos melalui via WhatsApp dan akan mengikuti tahap 2 yaitu tes psikotes online. Saat itu saya sangat bingung sekali karena pertama kali akan tes psikotes yang dilakukan online. Tapi tenang saja ya teman teman..., ternyata tes psikotes online cukup mudah asalkan kalian mengikuti panduan dari penguji. Tes psikotes online dilakukan melalui google meet dan harus menggunakan laptop, jadi nanti kalian masuk Google terlebih dahulu baru ke google meet dengan tetap me

Peringatan 1 Suro Petilasan Sunan Kalijaga di Dukuh Sepi Desa Barepan Kec. Cawas, Kab. Klaten (Kirab Gunungan Legondo)

                                                          Kirab Gunungan Legondo  Dalam peringatan Satu Suro tahun 2018, diadakan ritual kirab Gunungan Legondo, yang sebelumnya belum pernah diadakan. Menurut Bapak Warno Sudarso (77 th), mengatakan bahwa:          "Saat ini kirab Gunungan sudah menjadi tren budaya masyarakat Jawa di berbagai daerah. Maka dari itu masyarakat Dukuh Sepi melestarikan warisan budaya yang dimilikinya dengan meniru kebudayaan yang sudah populer agar menarik dan tetap lestari yaitu membuat gunungan dengan dihiasi jajanan Legondo serta diarak keliling desa." Persiapan acara kirab Gunungan Legondo dilakukan selama satu bulan, para warga (pemuda& bapak-bapak) setiap malam merangkai jerami sebagai kerangka gunungan dan hiasan saat acara tersebut. Pada kirab Legondo dibuat gunungan sejumlah 5 buah yang mempunyai makna rukun iman. Kirab Gunung Legondo ini dilaksanakan pada hari Senin, 10 September 2018. Kirab Legondo dimulai pada pukul 12:00 WIB. Kirab

Asal Usul Petilasan Sunan Kalijaga di Dukuh Sepi Desa Barepan Kec. Cawas Kab. Klaten

                                                           Petilasan Sunan Kalijaga      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), petilasan berasal dari kata "tilas" yang berarti bekas dari sesuatu pada masa lampau (bangunan dsb), petilasan adalah bekas peninggalan (umumnya yang bersejarah), istana, pekuburan, dsb.      Dalam buku Ensiklopedi Islam Nusantara Edisi Budaya (2018), Situs petilasan sendiri mempunyai makna lebih luas daripada sebuah makam. Makam merupakan tempat dikuburnya seseorang yang telah meninggal dunia. Sedangkan situs petilasan merupakan tanda dimana leluhur-leluhur besar bangsa ini pernah menginjakkan kaki dan mendapat makna atau pengetahuan luhur di wilayah tersebut. Beberapa bentuk situs petilasan berupa Lingga-Yoni. Lingga merupakan batu panjang seperti huruf Alif. Lingga berarti makna kebenaran sejati, jalan lurus, yang telah dimaknai oleh leluhurnya yang memasangnya. Terkadang di wilayah lingga, juga terdapat Yoni. Lingga-Yoni merupakan makna kes

Asal Mula Hari Libur

Dulu saat perkuliahan mengenai kepariwisataan sejarah oleh Bu Irma Ayu Kartika Dewi, ada pembahasan mengenai asal usul hari libur. Mungkin lebih sering kita dengar dengan holiday. Holiday terdiri dari kata, holy yang berarti suci dan day yang berarti hari, maka dapat diartikan dengan hari yang berkaitan dengan Keagamaan pada waktu itu. manusia juga memerlukan hari libur, diantara lain karena banyak yang harus dilakukan selain tugas kerja, dan manusia juga memerlukan waktu khusus, seperti berkumpul dengan keluarga, beristirahat, berlibur agar mengembalikan stamina tubuh setelah seminggu bekerja. Mungkin dari kalian juga bertanya tanya, sebenarnya kapan adanya hari libur di dunia ini,  Ternyata hari libur sudah ada pada pemerintahah Kerajaan Romawi, ada pesta Saturnus di bulan Desember (pesta dimana tidak memandang kasta). Kemudian Pemerintahan Raja Edward VI, dikeluarkan suatu "act" untuk mengatur hari libur dan hari untuk berpuasa. Ada pula kantor swasta di Inggris setelah re

SEJARAH PERKEMBANGAN KEMASAN PADA BAHAN PANGAN

    SEJARAH PERKEMBANGAN KEMASAN PADA BAHAN PANGAN     Pengemasan pada makanan pasti sudah ada sejak zaman dahulu. Pengemasan digunakan untuk membungkus makanan yang masih ada untuk perbekalan. Kita tahu bahwa masyarakat dahulu memiliki tradisi nomaden (berpindah-pindah) dari tempat satu ke tempat lainnya. Berikut ini pengemasan menurut zamannya:   Zaman Prasejarah Bahan kemasan pada zaman ini menggunakan bahan-bahan dari alam, seperti; dedaunan, kulit buah, kulit kayu, pelepah, batu-batuan, kerang, dan kulit binatang. Zaman Paleolitik Perkembangan pengemasan pada zaman ini dibuat dari rumput yang dianyam atau dari ranting-ranting yang lentur berbentuk keranjang. Zaman Neolitik Perkembangan pengemasan pada zaman ini dibuat dari bahan logam dan tanah liat. Bahan logam yang dibentuk seperti cawan, baki. Zaman Sumerian Perkembangan pengemasan pada zaman ini dibuat dari kaca, yang digunakan untuk wadah cairan seperti ramuan obat. Pada tahun 750, perkembangan kemasan

Asal Usul Permainan Layangan Di Indonesia

Kenapa di musim kemarau banyak yang memainkan layangan? Dan darimana asal usul permainan layang-layang di Indonesia?     Layang-layang adalah salah satu permainan tradisional di Nusantara yang dimainkan oleh semua usia dari anak-anak maupun orang dewasa. Layang-layang dapat terbang tinggi di langit dengan dibantu hembusan angin, sebab itu pula kenapa permainan layangan hanya ada di waktu tertentu. Permainan layang-layang dimainkan pada musim kemarau karena hembusan angin pada saat itu sangat kuat. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat layangan adalah kertas, bambu yang sudah dibersihkan dan lem serta tali sebagai alat untuk menggerakkan layangan. Biasanya layangan memiliki berbagai bentuk seperti segiempat, dan dengan perkembangan zaman ada yang berbentuk burung, ikan dan sebagainya. Tidak hanya bentuk dan warna nya menarik mereka juga menghiasi layangannya dengan ekor yang panjang.     Asal usul Permainan Layangan sebenarnya berasal dari Indonesia dengan ditemukannya bukti sebu

SEJARAH KALENDER ANNO JAVANISE (Asal Mula Suro di Nusantara)

Mungkin banyak dari kalian yang bertanya tanya, bagaimanakah awal  mula Tradisi Suro di Nusantara? Apa hubungannya Kalender Anno Javanise (AJ) dengan tradisi suro di Nusantara?                     Tradisi malam Satu Suro sendiri bermula saat zaman Sultan Agung sekitar tahun 1615-1645. Pada tahun tersebut, masyarakat masih mengikuti sistem penanggalan Tahun Saka yang diwarisi dari tradisi Hindu.Pada masa Sultan Agung, kalender atau penanggalan sangat penting bagi kehidupan negara. Hampir semua kegiatan masyarakat Jawa saat itu, khususnya budaya, berpusat pada sistem kalender. Pada masa Sultan Agung ada dua sistem  kalender yaitu Kalender Saka yang mengikuti sistem solar (Syamsiyah) yaitu perjalanan bumi mengitari matahari dan Kalender Hijriah mengikuti sistem lunair (Komariyah) yaitu perjalanan bulan mengitari bumi, karena perbedaan tersebut menimbulkan suatu gagasan atau ide untuk memadukan dua sistem kalender, antara lain: 1. Menyebarkan Ajaran Islam     Adanya perbedaan dalam sist

KEKERAMATAN BULAN SURO BAGI MASYARAKAT JAWA

Kenapa Masyarakat Jawa takut melaksanakan hajatan di Bulan Suro? Apa yang menyebabkan Bulan Suro menjadi Bulan keramat?                 Mungkin banyak diantara kalian yang belum mengerti kenapa masyarakat Jawa takut melaksanakan hajatan di Bulan Suro atau kalian hanya mengetahui jika melaksanakan hajatan di Bulan Suro akan tertimpa sial. Berikut ini penjelasan mengenai Asal Mula munculnya Kekeramatan Bulan Suro yang dipercayai oleh masyarakat Jawa; Sebenarnya kekeramatan Bulan Suro disebabkan oleh faktor atau pengaruh budaya Kraton. Hal tersebut menimbulkan kepercayaan di kalangan Masyarakat Jawa bahwa kegiatan-kegiatan tertentu seperti pernikahan, hajatan dan sebagainya tidak berani dilakukan.                   Masyarakat Jawa menyakini, bahwa Bulan Suro atau Muharram adalah bulan yang paling agung dan mulia, sebagai bulan (milik) Allah SWT. Karena itu, masyarakat Jawa tidak boleh menyelenggarakan hajatan pada bulan Suro, yang dapat melaksanakan hajatan hanya Raja atau Sultan yang

Asal Usul Penyebutan Kata "SURO" di Masyarakat Jawa

Banyak dari kalian terutama generasi sekarang yang mungkin masih bingung, sebenarnya Suro atau Asyura penyebutan dalam Perayaan Satu Suro di Jawa? Tulisan dibawah ini, sedikit dapat, menjelaskan mengenai asal usul kata "Suro" di Perayaan Satu Muharram atau Suro pada Masyarakat Jawa. "Suro" merupakan sebutan bulan Muharram di kalangan masyarakat Jawa. Kata tersebut berasal dari kata "asyura" dalam Bahasa Arab yang berarti sepuluh, yaitu tanggal 10 bulan Muharram. Pada kalender Jawa, dari 29 atau 30 hari Bulan Muharram, 10 hari pertama menurut masyarakat Islam-Jawa dianggap hari yang paling keramat. Sedangkan bagi masyarakat Islam, tanggal 10 bulan Muharram memiliki arti yang sangat penting, dan sudah menjadi tradisi. Karena sudah menjadi adat istiadat, oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat Islam-Jawa, kata "Asyura" menjadi lebih terkenal dibandingkan nama Muharram, dan dalam lidah orang Jawa menjadi "Suro". Jadilah kata