Banyak dari kalian terutama generasi sekarang yang mungkin masih bingung, sebenarnya Suro atau Asyura penyebutan dalam Perayaan Satu Suro di Jawa?
Tulisan dibawah ini, sedikit dapat, menjelaskan mengenai asal usul kata "Suro" di Perayaan Satu Muharram atau Suro pada Masyarakat Jawa.
"Suro" merupakan sebutan bulan Muharram di kalangan masyarakat Jawa. Kata tersebut berasal dari kata "asyura" dalam Bahasa Arab yang berarti sepuluh, yaitu tanggal 10 bulan Muharram.
Pada kalender Jawa, dari 29 atau 30 hari Bulan Muharram, 10 hari pertama menurut masyarakat Islam-Jawa dianggap hari yang paling keramat. Sedangkan bagi masyarakat Islam, tanggal 10 bulan Muharram memiliki arti yang sangat penting, dan sudah menjadi tradisi. Karena sudah menjadi adat istiadat, oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat Islam-Jawa, kata "Asyura" menjadi lebih terkenal dibandingkan nama Muharram, dan dalam lidah orang Jawa menjadi "Suro".
Jadilah kata "Suro" sebagai penyebutan nama bulan pertama Kalender
Anno Javanise (kalender perpaduan antara kalender saka dan kalender hijrah).
Referensi:
Muhammad Solikhin, Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa, (Yogyakarta:Penerbit NARASI, 2010).
"Suro" merupakan sebutan bulan Muharram di kalangan masyarakat Jawa. Kata tersebut berasal dari kata "asyura" dalam Bahasa Arab yang berarti sepuluh, yaitu tanggal 10 bulan Muharram.
Pada kalender Jawa, dari 29 atau 30 hari Bulan Muharram, 10 hari pertama menurut masyarakat Islam-Jawa dianggap hari yang paling keramat. Sedangkan bagi masyarakat Islam, tanggal 10 bulan Muharram memiliki arti yang sangat penting, dan sudah menjadi tradisi. Karena sudah menjadi adat istiadat, oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat Islam-Jawa, kata "Asyura" menjadi lebih terkenal dibandingkan nama Muharram, dan dalam lidah orang Jawa menjadi "Suro".
Jadilah kata "Suro" sebagai penyebutan nama bulan pertama Kalender
Anno Javanise (kalender perpaduan antara kalender saka dan kalender hijrah).
Referensi:
Muhammad Solikhin, Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa, (Yogyakarta:Penerbit NARASI, 2010).
Komentar
Posting Komentar