Langsung ke konten utama

Postingan

Tips Agar Skripsi Cepat Selesai | My Experience

Bagi mahasiswa semester akhir pasti mengalami kebingungan saat mengerjakan skripsi, mungkin perihal referensi/buku, sumber-sumber data, wawancara atau kebingungan saat menarasikan data skripsi yang sudah didapat.           Sebenarnya setelah kalian menentukan objek penelitian (Judul Skripsi), Pertama, kalian harus mempunyai setidaknya satu referensi jurnal penelitian yang sama membahas tentang objek penelitian kalian sebagai patokan atau pedoman kalian nantinya. Jurnal-jurnal penelitian sebelumnya itu sebagai pertimbangan kalian dalam menyusun penulisan skripsi. Jadi, kalian tidak akan bingung dalam sistematika penulisannya nanti. Kedua, perihal menambah buku daftar pustaka, selain mencari di perpustakaan, dapat mengakses secara online, antara lain: Google cendekia: https//scholar.google.co.id/ Academia: https//academia.edu/ Indonesia Publication Index: https//id.portalgaruda.org/                 Ketiga, jika cara dunia sudah dilakukan semaksimal mungkin tetapi kita merasa tired,

Cara Menentukan Judul Skripsi Terkeren | My experience

Pasti diantara kalian masih bingung untuk memilih judul skripsi atau kalian masih berpikir judul skripsi mana yang paling unik agar menjadi skripsi terkeren?. Berikut tips menentukan judul skripsi; 1. Kedekatan emosional Nah, kedekatan emosional ini soal rasa atau perasaan. Pilihlah objek penelitian yang kalian senangi, karena sesulit apapun nanti waktu mengerjakan kalau kalian senang pasti tetap akan selesai. 2. Kedekatan Intelektual Kemudian, langkah kedua pilihlah objek penelitian yang kalian tau atau kalian kuasai dan mampu untuk mengerjakannya. 3. Finansial Bagi mahasiswa pasti akan berpikir soal biaya untuk penelitiannya apakah nanti memerlukan biaya yang sedikit atau banyak. Pilihlah objek penelitian yang sesuai dengan finansial kalian, karena hal tersebut sangat mempengaruhi selesai tidaknya penelitian.                     Sebenarnya perihal judul skripsi keren atau tidak, bukan dilihat dari judulnya, tetapi selesai atau tidaknya penulisan skripsi

SEJARAH KALENDER ANNO JAVANISE (Asal Mula Suro di Nusantara)

Mungkin banyak dari kalian yang bertanya tanya, bagaimanakah awal  mula Tradisi Suro di Nusantara? Apa hubungannya Kalender Anno Javanise (AJ) dengan tradisi suro di Nusantara?                     Tradisi malam Satu Suro sendiri bermula saat zaman Sultan Agung sekitar tahun 1615-1645. Pada tahun tersebut, masyarakat masih mengikuti sistem penanggalan Tahun Saka yang diwarisi dari tradisi Hindu.Pada masa Sultan Agung, kalender atau penanggalan sangat penting bagi kehidupan negara. Hampir semua kegiatan masyarakat Jawa saat itu, khususnya budaya, berpusat pada sistem kalender. Pada masa Sultan Agung ada dua sistem  kalender yaitu Kalender Saka yang mengikuti sistem solar (Syamsiyah) yaitu perjalanan bumi mengitari matahari dan Kalender Hijriah mengikuti sistem lunair (Komariyah) yaitu perjalanan bulan mengitari bumi, karena perbedaan tersebut menimbulkan suatu gagasan atau ide untuk memadukan dua sistem kalender, antara lain: 1. Menyebarkan Ajaran Islam     Adanya perbedaan dalam sist

KEKERAMATAN BULAN SURO BAGI MASYARAKAT JAWA

Kenapa Masyarakat Jawa takut melaksanakan hajatan di Bulan Suro? Apa yang menyebabkan Bulan Suro menjadi Bulan keramat?                 Mungkin banyak diantara kalian yang belum mengerti kenapa masyarakat Jawa takut melaksanakan hajatan di Bulan Suro atau kalian hanya mengetahui jika melaksanakan hajatan di Bulan Suro akan tertimpa sial. Berikut ini penjelasan mengenai Asal Mula munculnya Kekeramatan Bulan Suro yang dipercayai oleh masyarakat Jawa; Sebenarnya kekeramatan Bulan Suro disebabkan oleh faktor atau pengaruh budaya Kraton. Hal tersebut menimbulkan kepercayaan di kalangan Masyarakat Jawa bahwa kegiatan-kegiatan tertentu seperti pernikahan, hajatan dan sebagainya tidak berani dilakukan.                   Masyarakat Jawa menyakini, bahwa Bulan Suro atau Muharram adalah bulan yang paling agung dan mulia, sebagai bulan (milik) Allah SWT. Karena itu, masyarakat Jawa tidak boleh menyelenggarakan hajatan pada bulan Suro, yang dapat melaksanakan hajatan hanya Raja atau Sultan yang

Asal Usul Penyebutan Kata "SURO" di Masyarakat Jawa

Banyak dari kalian terutama generasi sekarang yang mungkin masih bingung, sebenarnya Suro atau Asyura penyebutan dalam Perayaan Satu Suro di Jawa? Tulisan dibawah ini, sedikit dapat, menjelaskan mengenai asal usul kata "Suro" di Perayaan Satu Muharram atau Suro pada Masyarakat Jawa. "Suro" merupakan sebutan bulan Muharram di kalangan masyarakat Jawa. Kata tersebut berasal dari kata "asyura" dalam Bahasa Arab yang berarti sepuluh, yaitu tanggal 10 bulan Muharram. Pada kalender Jawa, dari 29 atau 30 hari Bulan Muharram, 10 hari pertama menurut masyarakat Islam-Jawa dianggap hari yang paling keramat. Sedangkan bagi masyarakat Islam, tanggal 10 bulan Muharram memiliki arti yang sangat penting, dan sudah menjadi tradisi. Karena sudah menjadi adat istiadat, oleh masyarakat Indonesia terutama masyarakat Islam-Jawa, kata "Asyura" menjadi lebih terkenal dibandingkan nama Muharram, dan dalam lidah orang Jawa menjadi "Suro". Jadilah kata

Asal Usul Bubur Ayam di Nusantara

Kenapa pedagang bubur hanya ada di pagi hari? atau kenapa bubur menjadi menu sarapan masyarakat pada umumnya?😮   Menurut Pakar kuliner, William Wongso mengatakan bahwa orang Cina memiliki kebiasaan makan bubur sebagai sarapan ketika sedang ekspansi dagang ke negara lain. Selain mudah pembuatannya, bubur memiliki simbol nilai perjuangan bagi pedagang Cina yang masih mengalami kemiskinan. Masyarakat Indonesia pun tertarik membuat bubur dengan dipadukan oleh bumbu" lokal yang dimiliki. Seperti Bubur Ayam dengan resep khas Betawi. Bubur yang disajikan lengkap dengan kedelai goreng, cakwe, krupuk, daun bawang, suiran ayam, dan disiram dengan kuah kaldu gurih.        Referensi: https://m.republika.co.id/amp/ppuvjh414 Jurnal Pariwisata Terapan, No.1,Vol.1,2017.